Ada sangat banyak distro Linux terbaik dengan berbagai perbedaannya. Di antaranya yang paling terkenal seperti Ubuntu, Debian, Fedora, CentOS, openSUSE, dan lain-lain.
Maka pasti ada distro tertentu yang paling baik untuk kebutuhan tertentu bagi orang tertentu.
Tulisan ini merekomendasikan pilihan distro GNU/Linux terbaik untuk berbagai bidang seperti desktop, server, dan multimedia masing-masing satu.
Tulisan ini tidak ditujukan untuk perdebatan melainkan membantu pemula & awam dalam memilih salah satu distro sesuai keperluannya.
Tulisan ini hanyalah saran dengan argumentasinya dan bukan paksaan bagi Anda untuk mengikutinya.
Daftar Isi :
Cara Memilih Distro Linux Terbaik
Berikut ini sejumlah penilaian yang bisa dipakai siapa saja dalam memilih satu distro GNU/Linux yang terbaik baginya dari sekian macam distro Linux.
Penilaian ini ditujukan bagi perorangan atau kelompok kecil yang mau memulai mempergunakan GNU/Linux.
Pilih distro yang cocok (lancar + tidak ada error) dengan perangkat keras Anda.
Cara menemukannya : Jalankan LiveCD distro tersebut pada PC atau laptop Anda dan perhatikan apakah semua perangkat dikenali & berfungsi (monitor, wifi, touchpad, speaker).
Distro yang otomatis mengenali perangkat yang bisa LiveCD di antaranya keluarga Ubuntu dan Manjaro.
Jika salah satu distro mencocoki keseluruhan perangkat Anda, gunakan distro itu.
Apakah Anda pengguna komputer rumahan biasa (PC/laptop) ?
Jika iya, kelompok distro yang Anda cari adalah distro desktop ramah pengguna seperti Ubuntu, openSUSE, Fedora, dan Manjaro.
Apakah Anda ingin memakai GNU/Linux untuk jangka panjang ?
Jika iya, kelompok distro yang Anda cari adalah distro Long Term Support seperti Ubuntu atau yang rolling seperti Manjaro.
Peta Pilihan Distro
Berikut ini sejumlah nama-nama distro GNU/Linux yang dikelompokkan berdasarkan keluarganya.
Peta ini ditujukan supaya pembaca mengetahui secara umum apa saja distro yang ada dan bisa membuat perkiraan sendiri.
Adapun fungsi artikel ini adalah memperkecil pilihan pada sesedikit mungkin distro Linux terbaik untuk pemula agar tidak bingung.
- Keluarga Slackware : Salix, Zenwalk, Vector, Austrumi
- Keluarga Debian : Ubuntu, MEPIS, Sparky, Knoppix, BlankOn, Pardus, Raspbian, deepin, gNewSense, PureOS
- Keluarga Ubuntu : Kubuntu, Lubuntu, Xubuntu, Ubuntu Studio, Edubuntu, elementary OS, Trisquel, Uruk
- Keluarga SUSE Enterprise : openSUSE, Gecko, Fyre
- Keluarga Red Hat Enterprise : Fedora, CentOS, ClearOS
- Keluarga Mandriva : Mageia, OpenMandriva, ROSA
- Keluarga Arch : Manjaro, Antergos, Parabola, Hyperbola
- Distro mandiri (tidak menginduk ke distro lain) : GuixSD, Dragora, Void, Alpine, NixOS
1. Kebutuhan Umum
Ubuntu
- Keterangan : umum di sini maksudnya mewakili (dapat menggantikan) semua kebutuhan lain yaitu desktop, server, dan SMK TKJ.
- Cocok untuk siapa : pengguna yang beralih dari MS Windows atau Mac OS X; pengguna yang ingin OS yang cepat diinstal (Ubuntu hanya perlu 15 menit atau kurang); pengguna yang terbiasa dengan nomor-nomor rilis (seperti Ubuntu 14.04, Windows 8.1, Mac OS X 10.11); pengguna yang suka jumlah komunitas besar & mudah ditemukan; pengguna yang ingin jumlah software besar.
- Alternatif : distro 100% free seperti Trisquel, atau distro yang sangat mudah dipakai seperti Mint, adalah turunan Ubuntu juga.
2. Kebutuhan Desktop
Kubuntu
- Keterangan : untuk komputer mayoritas yaitu PC dan laptop, komputer di mana biasanya MS Windows berada.
- Keunggulan : Kubuntu berpenampilan sangat mirip Windows; Kubuntu mudah diinstal (seperti Ubuntu : kurang dari 15 menit); hemat daya CPU & RAM (di bawah kebutuhan Windows 7); masih mendukung komputer 32 bit beserta 64 bit; Kubuntu sama dengan Ubuntu baik cara instalasi program maupun jumlah software yang tersedia; Kubuntu sudah memuat LibreOffice yang menggantikan Microsoft Office; komunitas Kubuntu sama dengan Ubuntu.
- Cocok untuk siapa : pengguna mayoritas; pengguna yang ingin tampilan mirip Windows dan bisa disetel agar mirip Mac OS X (tampilan desktop Kubuntu lebih fleksibel daripada Ubuntu); pengguna yang spesifikasi komputernya menengah ke bawah.
3. Kebutuhan Server
Ubuntu Server
- Keterangan : kebutuhan server maksudnya untuk dipasang di PC/laptop biasa tetapi difungsikan sebagai server (untuk belajar) atau untuk dipasang di server sesungguhnya (untuk kerja).
- Keunggulan : Ubuntu Server adalah produk yang sama seperti Ubuntu Desktop hanya saja dikhususkan & didukung untuk server; jumlah software dan besarnya komunitasnya sama dengan Ubuntu Desktop; dokumentasi dan bantuan teknisnya sangat banyak di internet; mudah dipasang ke mesin virtual semacam VirtualBox atau QEMU.
- Cocok untuk siapa : keumuman pengguna yang baru memulai server.
- Alternatif : Debian.
4. Kebutuhan Siswa SMK TKJ
Debian
- Keterangan : kebutuhan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan, kebutuhan ini sekaligus mewakili semua jenjang pendidikan lain yang sebidang dengannya. Umumnya, kebutuhan ini mencakup pembelajaran konfigurasi server seperti web server, mail server, proxy server, dan sebagainya;
- Keunggulan : Debian adalah sistem operasi de-facto yang dipelajari untuk server dan jaringan di banyak SMK pada jurusan TKJ di Indonesia; Debian juga dilombakan pada Lomba Kompetensi Siswa SMK (LKS SMK) tingkat nasional; Debian adalah sistem operasi universal yang lengkap dan mudah disetel untuk menjadi server maupun router; instalasi program-program untuk menyetel server pada Debian dimudahkan karena APT dan repositori yang instan; Debian sudah sangat luas dipakai secara internasional untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut.
- Cocok untuk siapa : siswa-siswi SMK TKJ terutama, pembelajar jaringan dan server pada umumnya, praktisi dan teknisi server.
- Alternatif : CentOS GNU/Linux untuk pengguna yang mau sistem server di luar keluarga Debian yakni dari turunan Red Hat Enterprise.
5. Kebutuhan Produksi Multimedia
Ubuntu Studio
- Keterangan : produksi multimedia maksudnya edit video dan audio, desain grafis, desain 3D dan animasi. Bisa dibayangkan andaikata ada Windows yang sudah berisi Adobe Premiere + Photoshop + CorelDRAW + 3D Studio yang bebas dan bisa diperoleh gratis, maka seperti itulah Ubuntu Studio.
- Keunggulan : Ubuntu Studio sudah dilengkapi GIMP untuk edit foto (pengganti Photoshop), Inkscape untuk menggambar (pengganti CorelDRAW), OpenShot untuk edit video (pengganti Premiere Pro), Audacity untuk edit audio (pengganti WavePad), Ardour Digital Audio Workstation (pengganti FruityLoops), Darktable (program kamar gelap untuk produksi foto), serta Calibre (pembaca & konverter ebook), Scribus untuk desain layout (pengganti InDesign), dan LibreOffice (pengganti Microsoft Office); bila software yang tercantum kurang, pengguna bisa instal program tambahan dari repositori (repo Ubuntu Studio sama dengan repo Ubuntu); tidak ada distro GNU/Linux khusus multimedia yang selengkap Ubuntu Studio sampai saat ini.
- Cocok untuk : segala macam kebutuhan multimedia (audio, video, foto, publikasi cetak & digital, produksi media massa).
- Alternatif : Musix GNU+Linux.
6. Kebutuhan 100% Free
Trisquel
- Keterangan : kebutuhan 100% bebas maksudnya butuh distro yang 100% free software tanpa nonfree software sedikit pun. Lebih jelasnya, distro yang mengikuti standar FSDG punya FSF dengan ketat dan konsisten.
- Keunggulan : Trisquel turunan Ubuntu; Triquel adalah distro 100% free yang paling mudah dioperasikan saat ini yang sudah lama dikembangkan (sejak 2005 atau 13 tahun lalu); Trisquel memiliki forum tersendiri yang sangat aktif dan konsisten di https://trisquel.info/en/forum; dari seluruh distro di daftar distro 100% bebas FSF, Trisquel lebih mudah dibanding gNewSense, dan lebih lama dikembangkan daripada PureOS.
- Cocok untuk siapa : pengguna yang mau distro 100% merdeka; pengguna yang mau berkontribusi ke h-node.org (database perangkat keras kompatibel GNU/Linux); pengguna yang mau mencoba hal yang sangat unik dan baru.
- Alternatif : Parabola GNU/Linux bagi pengguna yang mau software terbaru tersedia setiap hari (rolling release) tanpa ada versi OS, PureOS GNU/Linux bagi pengguna yang mau sistem turunan Debian.
Mengapa Perlu Memilih Distro ?
Karena ada terlalu banyak jumlah distro GNU/Linux maka pemilihan satu bagi seorang pengguna adalah sangat perlu.
Terlebih lagi dengan melihat kondisi pengguna tersebut, pemilihan distro Linux terbaik baginya adalah perlu.
Contohnya apabila pengguna itu butuh distro server, terbiasa dengan APT, dan tidak mau memakai CLI, maka jelas Zentyal akan lebih baik baginya daripada ClearOS.
Adapun pemilihan suatu distro bagi seorang pengguna idealnya dilakukan oleh orang yang mahir dan berpengalaman agar diketahui mana distro yang sesuai kondisi si pengguna itu.
Pertanyaan dan Jawaban
Berikut ini sejumlah tanya-jawab yang mungkin terjadi berdasarkan pemaparan di atas.
Bagaimana jika komputer saya cocoknya dengan Xubuntu, bukan Kubuntu ?
Maka gunakan Xubuntu. Ini yang dimaksud di atas dengan istilah “mewakili” yakni pilihan Ubuntu bisa Anda ganti dengan turunannya apa pun itu.
Bahkan jika bukan keluarga Debian, misalnya Slackware yang cocok dengan komputer Anda, maka gunakan itu.
Kecocokan hardware dinomorsatukan dalam pemilihan distro.
Bagaimana jika saya tidak punya internet ?
Maka pilih distro yang banyak temannya yang Anda bisa minta bantuan sesama pengguna distro itu dengan cepat.
Di sini pentingnya rekomendasi keluarga Ubuntu (misalnya Kubuntu pada pemaparan di atas) karena komunitasnya yang besar itu bisa dengan cepat membantu Anda memasang software secara offline.
Bagaimana dengan distro-distro rolling release ?
Contoh Distro Linux semacam Arch, Manjaro, Parabola, Gentoo, Debian Sid, adalah distro dari golongan rolling release.
Arti dari rolling release ialah tanpa versi rilis (jadi tidak ada pemversian seperti Windows XP, Vista, 7, 8, dst.) dan pengguna bisa membarukan software terpasang tanpa mengganti versi OS.
Bagi pengguna yang lingkungannya di sekitar pengguna Windows dan tidak punya fasilitas internet memadai, menghindari distro rolling release lebih baik.
Penjelasan terbaik mengenai rolling release ada di wiki Arch.
Bagaimana dengan distro-distro source-based ?
Distro semacam Gentoo, NixOS, GuixSD, Slackware, Dragora, adalah distro berbasis source code.
Artinya, pengguna distro itu ketika menginstal software maka menginstalnya dari source code dengan melakukan compiling.
Distro semacam ini sangat baik di sisi 100% kendali pada pengguna, hanya saja, pengguna pemula akan kesulitan mengoperasikannya.
Bagaimana dengan distro hopping ?
Berpindah-pindah distro (“distro hopping”) bukan menyelesaikan masalah, dan pada faktanya sering membuat masalah baru.
Tulisan ini tidak menganjurkan pembaca memperbanyak instalasi GNU/Linux pada komputernya, dan paling jauh cuma menganjurkan LiveCD untuk mengetes seberapa cocok suatu distro.
Maka pengguna pemula dan awam cukup diberi pilihan distro yang sedikit yang umumnya bekerja dengan baik dan banyak temannya.
Adapun pindah distro setelah pemula mahir, itu terserah yang bersangkutan.
Bagaimana dengan repositorinya ?
Rata-rata distro GNU/Linux itu sama jumlah paket dalam repositorinya masing-masing yaitu di atas 10.000 buah.
Jadi secara umum repositorinya bisa diabaikan dan yang dinilai sistemnya saja.
Bagaimana dengan tampilannya ?
Pengguna secara umum tidak butuh tampilan mewah (menarik perhatian) karena bukan tujuan orang mengoperasikan kompiter itu melihat tampilan, tetapi menyelesaikan kerja.
Maka cukup pengguna dipilihkan tampilan yang mirip Windows, hemat daya, tetapi fleksibel, yaitu KDE Plasma seperti pada rekomendasi Kubuntu di atas.
Catatan
Istilah free di sini berarti bebas bukan gratis.
Sepenuhnya free bukan berarti sepenuhnya gratis melainkan sepenuhnya bebas, yaitu bersih dari dan tidak mendukung nonfree (proprietary) software sedikit pun.
Distro yang sepenuhnya bebas tidak mengandung nonfree firmware pada kernelnya dan tidak memuat program maupun dokumentasi proprietary pada repositorinya.
Artikel ini berlisensi CC BY-SA 3.0.